11.11.2025
Waktu membaca: 2 menit

Wayne Lampaui Mindfreak dalam Seleksi Team Liquid

Mindfreak of Paper Rex 2024

Aaron “Mindfreak” Leonheart sepertinya harus gigit jari karena proses seleksi yang dijalaninya bersama Team Liquid di Eropa baru saja dikabarkan tidak berakhir mulus seperti yang diharapkan.

Beberapa waktu lalu, Mindfreak menjadi kejutan saat namanya dicantumkan sebagai pemain kedua dari Asia Tenggara setelah youngster Wayne “wayne” Chang (mantan Motiv Esports) yang dimasukkan dalam daftar peserta tryout untuk skuad utama Team Liquid 2026. Hanya salah satu yang dikabarkan bisa mendapatkan slot terakhir di skuad tersebut, dan mereka harus melewati rangkaian bertahap.

Hal tersebut membuat para penggemarnya berharap lebih untuk bisa melihatnya menjadi pemain Indonesia pertama yang memperkuat tim Eropa dalam kompetisi papan Valorant. Sayangnya, hasil terbaru per laporan Sheep Esports mengatakan bahwa wayne telah melampaui hasil uji coba Mindfreak dan, apabila tak ada hambatan, akan mendapat tawaran akhir dari sang Kuda Hitam minggu ini.

Mindfreak kini harus mencari peluang baru dari awal dan mempertimbangkan tawaran dalam waktu dekat apabila masih ingin berkompetisi di Tier 1 bersama tim franchise. Hal tersebut dikarenakan jadwal roster lock semakin dekat dari agenda pramusim sirkuit kompetisi besar, sehingga tim-tim yang berkompetisi biasanya ingin lebih cepat merampungkan lineup untuk diuji lebih lama.

Wayne memiliki potensi serius

Di sisi lain, wayne yang berusia 18 tahun baru saja mencetak sejarah sebagai pemain asal Singapura sekaligus Asia Tenggara pertama yang mendapatkan kehormatan untuk memperkuat Team Liquid di Eropa. Tentunya Ia berpotensi menggali pengalaman yang solid saat beraksi dalam VCT EMEA 2026 yang tumbuh pesat dalam satu musim terakhir.

Statistiknya musim ini juga menjadi indikator kuat bahwa Ia berpotensi menjadi pemain andalan tim tersebut. Sepanjang seri Challengers hingga Ascension 2025, Ia menjadi salah satu pemain kunci yang membawa Motiv unggul dalam laga-laga besar dan menundukkan tim-tim underdog yang solid, di antaranya Naos Esports dan Full Sense.

Insight-nya akan menjadi modal berharga bagi Team Liquid yang selama ini selalu mencari sosok kuat untuk membawa mereka tampil kuat dalam laga-laga penting. Seperti yang diketahui, mereka kerap kesulitan menghadapi para pemain dari wilayah Asia setiap kali berlaga dalam sirkuit global VCT, dan dikritik karena dianggap gagal mengusung gaya permainan yang membawa pengaruh penting meski memiliki komposisi yang kuat.