16.10.2025
Waktu membaca: 5 menit

Deretan Calon Pelatih Favorit Netizen untuk Timnas Indonesia Pasca Kluivert

Deretan Calon Pelatih Favorit Netizen untuk Timnas Indonesia Pasca Kluivert

Setelah diberhentikannya Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, gelombang diskusi pecinta sepak bola nasional di media sosial langsung berputar pada topik calon pengganti terbaik untuk menakhodai Garuda. Sebagian besar netizen, suporter, hingga pegiat forum online mengungkapkan nama-nama pelatih yang dinilai layak dan paling cocok untuk membawa Indonesia menghadapi era baru, khususnya menuju Piala Asia 2027 dan agenda internasional lain (Bola.com, 14/10).

Daftar nama pelatih pengganti Kluivert yang beredar luas bukan hanya didasari prestasi, tapi juga kecocokan dengan karakter permainan Indonesia, pengalaman di Asia Tenggara, serta kemampuan membangun tim lintas generasi. Berikut deretan nama kandidat favorit versi netizen yang paling banyak disebut dalam seminggu terakhir.

Shin Tae-yong, Favorit Utama Suporter

Shin Tae Yong Baru Selesai Melatih Ulsan HD

Nama Shin Tae-yong kembali menjadi idola di lingkaran suporter. Pelatih asal Korea Selatan ini sempat membesut Timnas Indonesia sejak 2019 dan membawa Garuda tampil kompetitif di berbagai ajang AFC. Shin dinilai memahami kultur sepak bola Tanah Air, punya kedekatan dengan pemain muda, dan sukses membangun fondasi mental bertanding tim nasional yang selama ini menjadi masalah klasik (Bola.com, 14/10; LombokPost, 13/10).

Selain itu, Shin Tae-yong dikaitkan dengan proses pembinaan usia dini serta pengembangan taktik progresif yang mendorong Timnas tampil modern dan agresif. Tak heran, mayoritas polling netizen menempatkan namanya di posisi teratas (Popers.id, 13/10).

Jesus Casas, Filosofi Spanyol Modern

Jesus Kasas Mantan Pelatih Irak yang Sama Fenomenalnya dengan STY

Kandidat asing lain berasal dari Spanyol, yakni Jesus Casas yang pernah menangani Timnas Irak. Namanya naik daun di forum suporter setelah sukses membawa Irak juara Gulf Cup 2023. Filosofinya dinilai modern, adaptif, dan teruji di level Asia sehingga bisa menjadi jawaban kebutuhan Garuda untuk tampil mengejutkan di panggung Piala Asia (CNN Indonesia, 12/10).

Beberapa kelompok pendukung menganggap pengalaman Casas menangani tekanan di turnamen besar menjadi modal penting yang dibutuhkan Timnas Indonesia pasca era Kluivert. Jesus Casas juga dikenal konsisten memaksimalkan talenta diaspora dan bakat muda di tim yang diasuhnya (Kompas, 13/10; Tribunnews, 16/10).

Mark van Bommel, Tenaga Muda Belanda

Legenda Bayern Munich Berdarah Indonesia

Mark van Bommel menjadi pelatih muda asal Belanda yang kerap disebut dalam diskusi netizen. Latar belakangnya sebagai eks pemain PSV Eindhoven dan Bayern Munchen plus pengalaman melatih klub Eropa membuat van Bommel disebut cocok mengangkat performa Garuda secara teknis (Popers.id, 13/10; Bola.com, 14/10).

Van Bommel dinilai mampu membangun tim berbasis disiplin, kerja keras, dan pendekatan taktik menyerang dengan kombinasi talenta lokal serta diaspora (Bukamata.id, 12/10).

Giovanni van Bronckhorst & Luis Milla, Pengalaman Internasional

Luis Milla mantan pelatih Persib Bandung

Nama Giovanni van Bronckhorst juga ramai di forum pendukung sepak bola karena rekam jejaknya sebagai pelatih dan pemain internasional yang pernah menakhodai Feyenoord serta Rangers FC (Bola.com, 14/10). Di sisi lain, Luis Milla eks pelatih Timnas Indonesia periode 2017–2018 dipandang punya bekal filosofi bermain progresif dan karakter kepemimpinan yang cocok dengan pemain muda.

Kedua nama ini dikenal mampu bekerja di tekanan dan meningkatkan performa tim dengan taktik bertahan serta transisi cepat (Suara.com, 11/10).

Philip Cocu & Erik ten Hag, Pilihan Belanda Bertangan Dingin

Mantan Pelatih Manchester United

Philip Cocu dan Erik ten Hag juga muncul di (X) twitter, terutama di forum penggemar Eredivisie dan mantan pelatih Ajax Amsterdam. Cocu dikenal punya reputasi membangun filosofi bermain berbasis penguasaan bola, sementara Erik ten Hag menuai pujian di Eropa strategi pengembangan pemain muda dan gaya pressing yang modern (Bukamata.id, 12/10).

Namun, kedua nama ini lebih sering disebut sebagai harapan jangka panjang karena keterkaitan kontrak di klub Eropa dan tuntutan gaji tinggi (Bola.com, 14/10).

Robert Rene Alberts, Pengalaman Lokal

Mantan Pelatih Persib

Robert Rene Alberts, pelatih asal Belanda yang lama berkarier di Indonesia dan Malaysia, masuk dalam daftar favorit versi beberapa netizen senior. Alberts dinilai punya hubungan baik dengan banyak pemain lokal dan memahami persaingan serta karakter fisik kompetisi Asia Tenggara (LombokPost, 13/10).

Tanggapan Suporter tentang Kandidat Pelatih

Diskusi di media sosial dan forum suporter mayoritas menginginkan pelatih yang bisa membangun Timnas dalam jangka panjang, piawai mengelola talenta muda, punya prestasi internasional, serta mampu menjaga komunikasi dengan PSSI dan publik sepak bola Indonesia. Netizen berharap proses seleksi pelatih tidak sekadar mengandalkan popularitas, melainkan mengedepankan rekam jejak, filosofi bermain, dan komitmen terhadap pengembangan sepak bola nasional (Kompas, 13/10).

Aktivitas polling daring di Facebook, Twitter, forum, dan grup WhatsApp komunitas sepak bola menempatkan nama Shin Tae-yong, Jesus Casas, Mark van Bommel, dan Luis Milla di posisi teratas, sementara van Bronckhorst serta Pastoor berada di jajaran lima besar pilihan pendukung Garuda.

PSSI sendiri, melalui beberapa pengurus dan tokoh Exco, menyatakan akan merangkul berbagai masukan publik sebelum menentukan nama pelatih definitif Timnas Indonesia ke depan. Proses seleksi kandidat akan mengedepankan profesionalisme, keterbukaan, dan pencarian sosok yang mampu mendukung program pembinaan serta target Piala Asia 2027 (Bola.com, 14/10).

Proses transisi pelatih Timnas adalah momentum penting untuk memperkuat pondasi permainan, mental, dan kualitas sepak bola Indonesia di kancah internasional. Nama-nama yang paling banyak dibicarakan netizen bukan sekadar kandidat populer, tetapi juga representasi harapan baru bagi prestasi Garuda ke depan.