15.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Naos Esports Jungkalkan Sang Juara Bertahan di Hari Pertama VCT Ascension Pacific

Naos Esports of Philippines 2025

Sejak terjun ke dalam kompetisi Valorant profesional dari Filipina, Naos Esports konsisten menunjukkan performa mengesankan dengan mendominasi kancah domestik dan meneguhkan posisinya di sirkuit kompetitif Asia Tenggara. Mentalitas tak kenal menyerah mereka dalam level tinggi tercermin dari partisipasi rutin dan penampilan kompetitif yang membawa mereka ke VCT Ascension Pacific.

Sepanjang tahun 2023 hingga 2024, NAOS selalu menembus VCT Ascension Pacific. Ditandai dengan performa gemilang di VCT Ascension Pacific 2025, Sayap Biru Filipina itu terus membuktikan kemampuan mereka untuk terus memuncaki klasemen di Southeast Asia Challengers Split 1, 2, dan 3, namun masih berakhir dengan hasil nihil.

Berkaca pada kekurangan musim lalu, kini Naos Esports mengandalkan roster yang seimbang dengan komposisi pemain dari latar belakang yang berbeda. Kombinasi ini terbukti membuat mereka lebih mudah beradaptasi dan mengeksekusi berbagai strategi kompleks melawan lawan-lawannya dengan jitu.

Tren positif yang membawa mereka tampil kuat dalam Challengers musim ini berlanjut dengan kemenangan Nongshim RedForce yang berstatus sebagai juara bertahan dari Ascension 2024 lalu (saat itu masih berupa Sin Prisa Gaming). Laga hari pertama yang baru saja selesai sore ini menampilkan koordinasi tim yang sangat baik dan permainan yang dinamis oleh sang underdog.

Dalam pembukaan itu, Naos memblokir map Abyss dan Corrode, memilih Haven dan Lotus, sementara NS memblokir Bind dan Sunset serta memilih Ascent. Tak diduga, pilihan ini justru memberikan keuntungan bagi sang penantang asal Filipina itu.

Trio Xavier “xavi8k” Juan, Jerome “Mojer” Literal, dan Kititkawin “PTC” Rattanasukol tampil maksimal, memberikan permainan presisi dan momen penentu yang mengubah momentum secara dramatis. Shotcall jitu dari xavi di dalam game meningkatkan kohesi tim tersebut dan memberi celah bagi Mojer dan PTC untuk menghabisi lawan di setiap ronde.

Gaya permainan cepat dan agresif, namun terkontrol, dari Naos mengacaukan ritme NS yang keteteran dalam penggunaan utilitas serta kontrol peta. Dibandingkan lawannya, mereka menunjukkan kondisi psikologis yang prima karena tetap tenang dalam menjaga momentum.

Naos Esports salah satu favorit musim ini

Mengusung lineup multi etnis yang dikenal dengan julukan Maphilindo, kemampuan Naos dalam mengoptimalkan komunikasi yang merekatkan hubungan kerja sama tim tentunya tidak bisa diremehkan. Pendekatan taktis mereka terbukti lebih baik dari tim yang mengandalkan stack yang biasanya terdiri dari satu negara yang sama.

Berkaca dari statistik mereka, tak berlebihan bila Naos menjadi salah satu favorit di Ascension kali ini bersama dengan Motiv Esports dari Singapura. Beberapa penonton bahkan membandingkan mereka dengan tim selevel Paper Rex, yang memiliki lineup berwarna dan merajai Pacific tanpa dihalangi oleh tembok bahasa dan kultur.

Ke depan, tim ini akan beradu mekanik dengan Riddle (Jepang) dan sesama lulusan Challengers, Full Sense (Thailand). Mereka akan melayani Riddle lebih dulu besok (16/10) dan melanjutkan aksinya melawan Full Sense pada hari Sabtu (18/10). Mempertimbangkan form di antara ketiganya, cukup sulit untuk melihat Naos jatuh dalam laga mendatang.