15.10.2025
Waktu membaca: 2 menit

Debut Buruk Skuad Baru Team Liquid Tanpa Insania di Blast Slam 4

Nisha of Team Liquid

Skuad Dota 2 Team Liquid yang mengalami reshuffle selepas The International 2025 lalu memulai debut dengan mengecewakan pada hari pertama Blast Slam 4 yang diadakan di Singapura malam lalu (14/10). Ini merupakan kali pertama mereka bertanding dalam kompetisi besar usai ditinggalkan oleh sang kapten, Aydin “Insania” Sarkohi, yang memutuskan pensiun belum lama ini.

Format best of 1 yang diusung untuk laga grup Blast Slam 4 sejatinya tidak cukup untuk mengukur kekuatan tim peserta secara penuh. Walau demikian, para penonton bisa melihat dengan jelas bahwa Team Liquid tidak memiliki ritme yang sama seperti ketika mereka masih diperkuat Insania. Dan kedua tim yang melawan mereka kemarin telah memanfaatkan hal ini untuk mengais poin.

Melawan BetBoom Team di awal, draft yang diusung rekrutan baru Team Liquid, Marcus “Ace” Hoelgaard dan Erik “t0fu” Engel, gagal memberikan dampak yang kuat bagi timnya memasuki fase mid game. Tanpa strategi serangan balik yang solid, sang Kuda Hitam tidak menemukan solusi untuk membendung BB dan tersungkur kalah setelah 38 menit.

Pada ronde kedua, mereka menunjukkan permainan yang cukup kuat saat menghadapi sang juara bertahan, Tundra Esports. Sayangnya, konsistensi mereka runtuh di fase late game dan tim yang disokong oleh Matthew “Whitemon” Filemon tersebut memenangkan poin setelah kurang lebih 51 menit lamanya.

Dengan hasil ini, Team Liquid terdepak ke posisi buntut klasemen bersama dengan Aurora Gaming yang membuka hari pertama tanpa kemenangan. Perjuangan untuk Match Day 2 diprediksi akan agak sulit bagi Ace dan kawan-kawan karena Team Falcons menunggu malam ini.

Mengarah ke tren buruk?

Meski peluang masih terbuka lebar, performa Team Liquid sejauh ini menimbulkan kekhawatiran di antara penggemarnya yang tidak pernah melewatkan penampilan mereka selama musim 2025 ini. Sebagian besar menduga bahwa penurunan ini merupakan lanjutan dari tren buruk yang telah disaksikan dalam kompetisi-kompetisi yang telah berlalu.

Sejak memenangkan PGL Wallachia berturut-turut selama bulan Maret hingga April, tim tersebut tidak mencatatkan hasil akhir yang membanggakan dalam sirkuit besar. Bahkan beberapa waktu lalu mereka gagal menembus playoff TI 2025 di Jerman dengan status sebagai juara bertahan. Padahal saat itu mereka masih diperkuat oleh Insania dan pelatih sebelumnya, Damien “kpii” Chok.

Team Liquid tentunya tidak bisa mengandalkan Michal “Nisha” Jankowski semata untuk menghadapi kompetisi besar. Seperti yang diprediksi, pergeseran meta kali ini menyebabkan draft yang sangat bergantung pada ketepatan teamfight yang matang, berfokus pada momentum 5v5 yang dieksekusi di titik-titik strategis.