15.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Tertahan Hungaria, Portugal Tunda Tiket Piala Dunia

Tertahan Hungaria, Portugal Tunda Tiket Piala Dunia

Mimpi Portugal untuk memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 harus tertunda. Bermain di hadapan publik sendiri di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, tim asuhan Roberto Martinez ditahan imbang 2-2 oleh Hungaria dalam laga Grup F Kualifikasi Zona Eropa, Rabu dini hari WIB (15/10). Portugal sempat unggul dua gol lewat Cristiano Ronaldo, tapi gol dramatis Dominik Szoboszlai di menit akhir membuat tuan rumah harus menunda pesta menuju Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada (Antara News, 14/10). 

Publik Lisbon terdiam ketika Attila Szalai membuka keunggulan untuk Hungaria di menit ke-8. Bek tangguh Fenerbahce itu menyambut umpan silang akurat dari Szoboszlai dan menaklukkan Diogo Costa (Kompas.com, 15/10). Gol cepat tersebut membuat Hungaria tampil percaya diri dan lebih disiplin dalam bertahan. Portugal sempat kesulitan membongkar rapatnya lini belakang tim tamu di 20 menit pertama.

Ronaldo Merespon dengan Dua Gol untuk Dua Rekor

Tapi seperti biasa, ketika tekanan meningkat, Cristiano Ronaldo muncul sebagai iconic. Sang kapten menyamakan kedudukan di menit ke-22 setelah menerima umpan dari Nelson Semedo (Detik Sport, 30/09). Tak berhenti di situ menjelang turun minum, Ronaldo kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini lewat sundulan akurat setelah menerima assist dari Nuno Mendes (Antara Babel, 14/10).

Christian Ronaldo cetak dua gol untuk Portugal

Dua gol ke gawang Hungaria bukan hanya menyelamatkan Portugal dari kekalahan, tapi juga menorehkan rekor baru. Dengan total 41 gol di Kualifikasi Piala Dunia, Ronaldo resmi menjadi top scorer sepanjang sejarah kompetisi ini, melewati legenda Guatemala, Carlos Ruiz (News Ambisius, 14/10). Lebih dari itu, sang megabintang berusia 40 tahun kini mencatat 948 gol sepanjang karier profesionalnya, tinggal 52 gol lagi menuju milestone pribadi: 1.000 gol sebelum pensiun (Tribun News, 14/10).

Dominasi Tak Berbuah Kemenangan

Babak kedua sepenuhnya menjadi milik Portugal. Ruben Dias hampir menggandakan keunggulan di menit ke-59, tapi tembakannya hanya membentur tiang gawang (Garuda TV, 14/10). Hungaria yang bermain efisien justru nyaris menyamakan kedudukan lewat peluang Szalai di menit ke-71, namun bola kembali membentur mistar (CNN Indonesia, 14/10).

Saat laga tampak akan berakhir 2-1, Dominik Szoboszlai motor serangan Hungaria muncul sebagai penyelamat. Di masa tambahan waktu (90+3’), sepakan mendatarnya tak mampu dibendung Costa. Skor 2-2 pun menutup laga dengan penuh drama (Harian Disway, 14/10).

Meski hanya bermain imbang, Portugal masih memimpin klasemen Grup F dengan 10 poin dari lima laga, unggul lima angka Hungaria di posisi kedua.
Sementara Armenia dan Irlandia melengkapi klasemen masing-masing di peringkat ketiga dan keempat (Jambi Ekspres, 14/10).

Dengan dua pertandingan tersisa, Portugal hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan tempat di Piala Dunia tanpa harus melalui babak play-off (Liputan6.com, 14/10).
Namun sistem UEFA cukup kejam: hanya juara grup yang lolos otomatis. Runner-up akan harus berjuang di jalur play-off penuh ketidakpastian (Antara Sumbar, 14/10).

Tantangan Terakhir Menuju Amerika

Portugal akan menghadapi Irlandia di laga tandang, sementara Hungaria bersua Armenia dalam duel penentuan. Bagi Szoboszlai dan kolega, ini adalah harapan terakhir untuk menyalip sang raksasa Eropa skenario sulit, tapi tidak mustahil.

Bagi Ronaldo dan timnya, ini bukan sekadar soal tiket, tapi juga soal warisan generasi emas terakhir sebelum era baru sepak bola Portugal dimulai. Roberto Martinez tahu, dua laga tersisa bukan tempat untuk kesalahan.

“Kami masih memimpin. Tapi sepak bola tidak memberi hadiah untuk yang lengah,” ujar Martinez seusai laga (CNN Portugal, 14/10).

Lisbon mungkin gagal jadi tempat pesta malam itu, tapi dengan Ronaldo masih lapar gol di usia 40, Portugal tahu mereka belum selesai.