14.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Pelatih Gamrot Angkat Bicara Usai Kalah di UFC Rio 2025

Pelatih Gamrot Angkat Bicara Usai Kalah di UFC Rio

Pertarungan antara Charles Oliveira dan Mateusz Gamrot di ajang UFC Fight Night Rio menjadi salah satu laga paling menarik akhir pekan lalu. Oliveira, mantan juara dunia asal Brasil, berhasil mengalahkan Gamrot lewat submission di ronde kedua, membuat penonton di Farmasi Arena bergemuruh. Simak hasil lengkap pertarungannya disini.

Bagi petarung Polandia itu, kekalahan ini menjadi pukulan berat mengingat ia menerima pertarungan tersebut dengan waktu persiapan singkat setelah perubahan lawan mendadak. Meski demikian, pelatihnya, Mike Brown, menilai langkah itu tetap menunjukkan keberanian luar biasa dari anak asuhnya (BJ Penn, 13 Oktober 2025).

Pernyataan Jujur dari Mike Brown

Usai laga, Mike Brown, pelatih kepala dari American Top Team (ATT), membagikan pernyataan panjang di media sosial mengenai kekalahan anak asuhnya, Mateusz Gamrot. Ia mengaku sangat kecewa, namun juga bangga dengan keberanian dan tekad Gamrot yang menerima pertarungan besar ini dengan waktu persiapan yang amat singkat.

“Kami menang bersama, kami kalah bersama. Saya benar-benar sedih untuk teman saya, Mateusz Gamrot, tetapi saya selalu mengagumi keberaniannya,” tulis Brown. “Gamrot tidak pernah takut menghadapi tantangan besar dan mengambil risiko besar.” 

Brown menjelaskan bahwa Gamrot baru tiba di Florida sekitar tiga minggu sebelum pertarungan untuk memulai persiapan menuju laga utama UFC yang sebenarnya dijadwalkan pada 8 November. Namun, hanya dua hari setelah tiba di Amerika Serikat, Gamrot mendengar kabar bahwa Rafael Fiziev batal bertarung melawan Charles Oliveira karena cedera.

“Seperti seorang prajurit yang ingin maju ke medan perang, ia langsung meminta kesempatan melawan legenda asal Brasil itu,” tulis Brown. “Beberapa hari kemudian, pertarungan itu resmi disepakati. Mateusz berlatih keras selama sekitar 12 hari, lalu terbang ke Brasil dan mengambil peluangnya. Setiap kali masuk ke oktagon, selalu ada risiko besar, dan kali ini taruhannya tidak berhasil.” 

Brown menegaskan bahwa meski hasilnya tidak sesuai harapan, semangat juang Gamrot tetap luar biasa. Ia memuji mentalitas petarung Polandia itu yang bersedia bertarung di mana pun dan dalam kondisi apa pun.

“Pertarungan kali ini memang tidak berjalan sesuai keinginan kami, tetapi Gamrot tetap menunjukkan jiwa petarung sejati dan semangat luar biasa. Dalam 30 pertarungan profesional, ini adalah pertama kalinya ia kalah dengan cara dihentikan,” ujar Brown. “Ketika kamu menghadapi para petarung terbaik di dunia, hal seperti ini bisa terjadi.” 

Brown kemudian memberikan penghormatan kepada Oliveira, sekaligus menegaskan keyakinannya bahwa Gamrot masih punya potensi besar untuk menjadi juara di masa depan.

“Charles sendiri adalah legenda dan mantan juara, dan bahkan dia pun pernah jatuh di masa lalu. Saya masih percaya pada Mateusz, dan saya yakin ia bisa menjadi juara suatu hari nanti. Ini memang kekalahan berat dan pahit, tetapi satu-satunya hal yang bisa kami lakukan sekarang adalah menjadi lebih baik lagi. Kita selalu bisa menjadi lebih baik,” tutup Brown.

Charles Oliveira mendaratkan pukulan ke Mateusz Gamrot dalam pertarungan UFC Fight Night Rio 2025 di Farmasi Arena.

Reaksi Publik dan Penggemar

Meski kalah, Mateusz Gamrot mendapat banyak pujian dari penggemar MMA karena keberaniannya melawan mantan juara dunia di wilayah lawan. Banyak yang menilai langkah Mateusz untuk menerima duel di Rio de Janeiro sebagai bentuk komitmen profesional dan semangat petarung sejati.

Sementara itu, kemenangan ini menegaskan bahwa Charles Oliveira masih menjadi salah satu petarung paling berbahaya di divisi ringan UFC, terutama ketika tampil di hadapan publik Brasil.

Meskipun hasil di Rio tidak berpihak kepada anak asuh Brown, tetapi ia dianggap sebagai salah satu petarung elite di kelas ringan UFC. Mateusz Gamrot diperkirakan akan segera bangkit dan kembali beraksi setelah masa pemulihan dan evaluasi pascalaga (MMA Fighting, 13 Oktober 2025).