08.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Aspas Dikabarkan Jadi Target Transfer Tim VCT Pacific

Aspas Made in Brazil 2024

Bintang skuad Valorant Made in Brazil, Erick “Aspas” Santos, baru saja dikabarkan menjadi incaran dari tim-tim besar yang tergabung dalam sirkuit kompetisi VCT dari luar region Brazil, dan beberapa di antaranya merupakan tim-tim yang bermukim di region Pacific.

Kabar ini baru saja tersirkulasi melalui akun-akun yang kerap mengabarkan perkembangan VCT di media sosial. Diketahui, pemain berusia 22 tahun itu akan habis kontraknya pada bulan November mendatang dan tidak ingin memperpanjang masanya dengan MIBR untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan lain yang telah disodorkan selepas VCT Champions Paris lalu.

Beberapa peminat terbesarnya yang berada di Amerika Utara tentu bukan nama yang mengejutkan, mengingat minat mereka telah terendus jauh sebelum VCT NA Stage 2 berakhir. Menariknya, beberapa tim populer dari region Pacific seperti Talon Esports, Team Secret, Zeta Division, dan Gen.G juga diberitakan berminat untuk memboyongnya sebelum musim 2026 dimulai.

Terlepas dari performa keseluruhan MIBR sepanjang musim 2025, tentunya tidak diragukan bila Aspas masih diminati oleh tim-tim besar, mengingat Ia memiliki kemampuan mekanik yang sangat bagus dan bisa diandalkan dalam situasi-situasi genting. Salah satu highlights berasal dari turnamen Champions Paris 2025, di mana Ia menjadi pemain terbaik di peringkat Top 10, melampaui pemain-pemain seperti Ilya “something” Petrov (Paper Rex), Kajetan “kajaak” Haremski (Fnatic) dan Brock “brawk” Somerhalder (NRG) yang menembus babak empat besar.

Bukan yang pertama kali di Pacific

Meski cukup mengejutkan, Aspas bukanlah pemain top dari region Americas pertama yang menarik perhatian tim-tim Pacific. Sebelum ini, ada Jaccob “yay” Whiteaker yang pernah mencicipi kompetisi VCT Pacific saat memperkuat Bleed Esports di Singapura.

Sayangnya, meski dikenal karena performa yang luar biasa saat membela Optic Gaming dan Cloud9, yay justru melempem dan tidak memberikan kontribusi signifikan saat bermain untuk Bleed. Timnya gagal menembus kompetisi yang lebih besar dan Ia bahkan terlibat konflik dengan beberapa personil di tim tersebut, terutama dengan pemain dan tim pelatih.

Hal ini bisa jadi pengingat bahwa sekalipun Aspas tampil luar biasa bersama MIBR, selalu ada potensi Ia akan mengalami penurunan ketika berpindah tim. Meski kerap dipandang sebagai region yang kurang kompetitif, VCT Pacific telah membuktikan sebaliknya dan siap memberikan tamparan realita kepada para penggemar Aspas apabila pemain idola mereka akhirnya benar-benar pindah ke Pacific dan tidak memberikan performa optimal seperti musim lalu.