06.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Hasil UFC 320: Pereira TKO Ankalaev dalam 80 Detik

Hasil UFC 320: Pereira TKO Ankalaev dalam 80 Detik

Pertarungan ulang antara Magomed Ankalaev dan Alex Pereira di ajang UFC 320 menghadirkan drama luar biasa di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada 4 Oktober 2025 waktu setempat. Dalam laga perebutan gelar kelas berat ringan ini, Pereira tampil beringas sejak bel pembuka dan sukses menghentikan Ankalaev hanya dalam waktu 80 detik lewat kombinasi pukulan dan siku mematikan. Wasit menghentikan laga setelah Ankalaev tak mampu lagi memberikan perlawanan efektif, dan kemenangan ini sekaligus mengembalikan sabuk juara ke pinggang petarung asal Brasil tersebut.

Pertarungan ini menjadi klimaks dari rivalitas mereka sepanjang 2025. Pada pertemuan pertama di UFC 313, Ankalaev sukses merebut sabuk dari Pereira lewat keputusan bulat. Namun kali ini, Pereira datang dengan kondisi yang jauh lebih siap. Ia langsung menekan sejak awal, mendaratkan pukulan kanan keras yang menjatuhkan Ankalaev, lalu melanjutkan dengan ground and pound agresif. Statistik menunjukkan dominasi total Pereira, dengan 28 serangan signifikan mendarat dalam waktu singkat, sementara Ankalaev hanya mampu membalas empat kali sebelum wasit menghentikan pertandingan (AP News, 5 Oktober 2025).

Pereira ground and pound Ankalaev di UFC 320

Reaksi Petarung 

Bagi Ankalaev, kekalahan ini sangat berarti. Selain kehilangan sabuk juara, ini juga menjadi kekalahan KO pertama dalam karier profesionalnya setelah 14 pertarungan tak terkalahkan. Melalui unggahan di Instagram, petarung asal Dagestan itu menyebut kekalahannya sebagai “ujian dari Allah” dan berterima kasih kepada para pendukung serta pihak-pihak yang tetap mendukungnya dalam masa sulit. Ia menegaskan tekadnya untuk kembali bangkit dan memperbaiki kesalahan (MMA Fighting, 5 Oktober 2025).

Di sisi lain, Pereira menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari persiapan matang dan kondisi fisik yang jauh lebih baik dibanding pertemuan pertama. Ia mengungkapkan bahwa pada laga UFC 313, dirinya bertarung dalam keadaan tidak fit akibat cedera tulang tibia dan kondisi kesehatan yang kurang baik, yang membuat performanya jauh dari maksimal. “Saya sudah mengatakan kepada semua orang bahwa saat pertarungan sebelumnya saya tidak berada dalam kondisi yang baik. Malam ini kalian bisa melihat perbedaannya,” ujar Pereira usai laga. Ia juga menyampaikan pesan emosional tentang mentalitasnya menghadapi rematch. “Balas dendam bukanlah hal yang baik; itu seperti racun,” ujarnya melalui penerjemah (ESPN, 5 Oktober 2025).

Pereira juga menyempatkan diri memberikan penghormatan kepada mendiang Arthur Jones, kakak dari Jon Jones, dengan meminta momen hening di dalam octagon. Aksi ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton yang memenuhi arena.

Pereira klaim sabuk light heavyweight UFC 320

Dampak Kemenangan ke Ranking UFC

Dari sisi peringkat, kemenangan ini langsung mengokohkan posisi Pereira kembali sebagai raja kelas berat ringan UFC. Performa dominan dalam waktu singkat tersebut juga memunculkan berbagai spekulasi tentang laga besar berikutnya, termasuk kemungkinan naik ke kelas berat atau menghadapi nama besar seperti Jon Jones jika sang legenda memutuskan untuk kembali ke octagon.

Bagi Ankalaev, kekalahan ini kemungkinan akan menurunkannya dalam hierarki penantang. Meski begitu, rekornya yang solid membuatnya masih punya peluang besar untuk kembali ke jalur perebutan gelar melalui laga eliminator di masa depan.

Kemenangan cepat ini juga memperkuat status Pereira sebagai salah satu petarung Brasil terhebat dalam sejarah UFC. Beberapa legenda dan rekan sesama petarung memuji performanya di media sosial, menyebutnya sebagai contoh kelas dunia dalam hal teknik, agresivitas, dan mental juara (MMA Fighting, 5 Oktober 2025). UFC kini dihadapkan pada pertanyaan besar: siapa lawan berikutnya yang pantas menghadapi “Poatan” setelah penampilan luar biasa ini?