01.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Frost Nyatakan Lepas Kontrak dari Talon Esports

Frost of Talon Esports 2025

Setelah kurang lebih dua tahun menjadi juru taktik skuad Valorant kepercayaan Talon Esports, Hector “Frost” Rosario akhirnya menyatakan dirinya akan undur diri dari tim tersebut untuk mencari peluang baru menjelang musim kompetisi 2026.

Kabar tersebut dinyatakan belum lama ini melalui akun media sosialnya yang menegaskan bahwa dirinya baru saja berstatus sebagai free agent alias tak lagi terikat kontrak dengan organisasi esports yang berbasis di Thailand tersebut.

Dalam cuitannya, Ia menegaskan bahwa dirinya telah melakukan yang terbaik dalam kurang lebih 3 tahun terakhir untuk membina pemain-pemain yang sebagian besar adalah pemula dalam skena esports Valorant tingkat tinggi, dengan Talon Esports sebagai contoh terbesar yang bisa disaksikan oleh banyak penonton.

Sejauh ini belum ada bocoran mengenai rencananya untuk tetap di region Pacific atau kembali ke Americas. Walau demikian, beberapa sumber yang dekat dengan sirkuit kompetisi VCT Pacific mengatakan bahwa beberapa tim yang berpartisipasi dalam franchise sangat tertarik dengan kesempatan mengejutkan ini.

Berpengaruh bagi pemain-pemain muda

Meski sekilas terdengar arogan, tak bisa dipungkiri bahwa Frost memang memiliki sentuhan emas setiap kali menangani pemain-pemain muda yang kebanyakan tidak populer di kalangan penonton umum, khususnya dalam kompetisi Tier 1.

Jauh sebelum di Talon Esports, Frost sebelumnya telah populer saat menangani skuad 100 Thieves. Frost yang menjadi pelatih sejak tahun baru 2021 secepatnya membawa mereka sebagai juara dalam kompetisi VCT Challengers NA (April 2021) dan membawa mereka ke Masters Berlin (September 2021). Dalam periode awalnya, Ia turut mengorbitkan pemain-pemain underdog yang kini menjadi idola pemain muda, salah satunya Ethan “Ethan” Arnold dan Peter “Asuna” Mazuryk.

Menjelang akhir tahun 2021, Ia berpisah dari 100T dan mengambil rehat panjang sebelum memutuskan untuk bergabung sebagai manajer dari tim Furia di Brazil pada awal tahun 2023. Sayangnya, masa jabatannya dalam tim tersebut tidak berdampak positif dan keduanya sepakat untuk mengakhiri kontrak menjelang akhir tahun yang sama.

Walau demikian, Frost tidak kembali mengambil rehat panjang karena saat itu Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima pinangan dari tim Talon Esports di Thailand. Per Desember 2023, Ia berangkat ke Asia Tenggara dan mengambil alih tim yang sebelumnya dinaungi oleh Yuttanagorn “Zeus” Kaewkongyai tersebut.

Nasibnya tidak secepatnya berganti arah. Pada musim kompetisi resmi pertamanya bersama Talon Esports di tahun 2024, Ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi menghadapi taktik lawan-lawan kuat seperti DRX dan Paper Rex, dan kerap menjadi bulan-bulanan tim lain dalam babak krusial. Ia lantas dikritik karena tidak bisa menutup musim dengan meyakinkan, meski memiliki pemain dengan profil kuat seperti Peter “Governor” No dan Joseph “ban” Seungmin Oh.

Walau demikian, Frost memiliki metode yang unik dan memutuskan untuk tidak mempertahankan kedua pemain senior itu. Alih-alih mencari pemain profil tinggi di Asia Tenggara untuk menggantikan mereka, Ia dengan mantap mengangkat pemain-pemain muda asli Thailand untuk bermain di komando sang veteran Thanamethk “Crws” Mahatthananuyut.

Hasilnya cukup mengejutkan karena selepas Kickoff 2025 tim tersebut perlahan menunjukkan peningkatan performa. Ujungnya, mereka tampil mengejutkan sepanjang Stage 2 lalu dan pertama kalinya mencapai posisi tiga besar, yang apesnya ditutup oleh kekalahan di final lower bracket melawan RRQ dengan skor tipis 2-3.

Tentunya akan menarik untuk menunggu tim mana yang akan memanfaatkan pengalaman dan kreativitas dari pelatih sekelas Frost untuk musim VCT 2026.