23.09.2025
Waktu membaca: 2 menit

Mentalitas dan Bola Mati Jadi Pembeda, Arema FC Takluk 1-2 dari Persib

Mentalitas dan Bola Mati Jadi Pembeda, Arema FC Takluk 1-2 dari Persib

Arema FC harus menerima kenyataan pahit usai kalah 1-2 dari Persib Bandung dalam laga Liga 1 2025/2026. Padahal, Singo Edan sempat unggul jumlah pemain setelah Persib diganjar kartu merah. Namun, keunggulan kuantitas tersebut tidak mampu dimaksimalkan.

Jalannya Pertandingan

Arema sempat membuka keunggulan lebih dulu, menciptakan momentum positif di hadapan lawan yang tampil agresif. Persib kemudian berhasil menyamakan skor lewat titik putih. Tak lama kemudian, situasi menguntungkan muncul bagi Arema setelah Maung Bandung hanya bermain dengan 10 pemain.

Alih-alih memanfaatkan keunggulan tersebut, Arema justru kehilangan kendali permainan. Di penghujung laga, Persib sukses mencetak gol penentu kemenangan melalui situasi bola mati, sebuah detail kecil yang kembali terbukti krusial dalam sepak bola modern (Jalapantura.com, 23/09).

Faktor Kekalahan Arema

1. Mentalitas yang Drop

Pelatih Marcos Santos mengakui bahwa mental pemain Arema menurun setelah Persib berhasil menyamakan kedudukan. Unggul pemain malah membuat tim terbebani ekspektasi harus menang, sehingga fokus permainan tidak lagi terjaga dengan baik (iNews.id, 23/09).

2. Keputusan Taktis yang Berisiko

Untuk menekan lawan, Arema menambah kekuatan ofensif dengan memasukkan penyerang tambahan. Namun keputusan itu membuka celah di lini belakang. Persib yang bermain dengan 10 orang justru mampu memanfaatkan ruang kosong tersebut untuk melancarkan serangan balik dan memaksimalkan set-piece (Jalapantura.com, 23/09).

3. Bola Mati yang Menghukum

Gol kemenangan Persib hadir dari skema tendangan sudut. Ini menegaskan kelemahan Arema dalam mengantisipasi bola mati. Padahal, set-piece merupakan aspek permainan yang kerap menjadi pembeda dalam laga ketat dan perlu mendapat perhatian ekstra dalam latihan (Jalapantura.com, 23/09).

Evaluasi dan Pelajaran

Kekalahan ini memberikan sejumlah catatan penting bagi Arema FC:

  • Mentalitas dan fokus harus dijaga sepanjang laga, terutama setelah momentum berbalik.
  • Strategi ofensif harus tetap memperhatikan keseimbangan lini belakang.
  • Situasi bola mati wajib dijadikan prioritas latihan karena sering menentukan hasil pertandingan.

Pelatih Marcos Santos menegaskan bahwa tim akan menjalani latihan lebih keras sebagai bentuk evaluasi. Namun, perbaikan tidak cukup hanya di aspek fisik. Mentalitas dan detail taktik juga perlu diperkuat agar Arema mampu tampil lebih konsisten di laga berikutnya (iNews.id, 23/09).

Pertandingan melawan Persib menjadi pelajaran berharga bagi Arema FC. Sepak bola bukan sekadar soal jumlah pemain, melainkan bagaimana menjaga mentalitas, mengeksekusi strategi dengan cermat, dan memanfaatkan detail kecil seperti bola mati. Tanpa perbaikan pada aspek-aspek tersebut, keunggulan di kertas tidak akan menjamin hasil di lapangan.