23.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

George Russell Hampir Absen di F1 GP Azerbaijan

George Russell Hampir Absen di F1 GP Azerbaijan

Grand Prix Azerbaijan 2025 menghadirkan drama tak hanya di lintasan, tetapi juga di balik layar tim Mercedes. George Russell, yang akhirnya berhasil finis di posisi kedua, ternyata hampir saja tidak ikut balapan karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis menjelang akhir pekan. Toto Wolff, bos Mercedes, mengungkapkan bahwa situasi tersebut benar-benar “touch and go” alias nyaris membuat Russell absen dari lomba.

Russell dikabarkan mengalami masalah kesehatan sejak Kamis, hari media untuk para pembalap. Biasanya, pada hari itu para driver menjalani konferensi pers, briefing, hingga sesi interaksi dengan media internasional. Namun, pembalap berusia 27 tahun itu absen sepenuhnya karena kondisinya tidak memungkinkan. Situasi ini tentu mengundang tanda tanya besar, mengingat persiapan menjelang balapan di Baku menuntut konsentrasi dan stamina yang prima.

Russell Mengaku Hampir Menyerah

Dalam keterangannya, George Russell mengaku pada Jumat pagi ia sempat berpikir untuk tidak melanjutkan balapan. Ia bahkan menyampaikan kepada tim, “I’m not sure I can make it” (saya tidak yakin bisa ikut). Hal itu menandakan bahwa keputusannya untuk tetap membalap adalah sesuatu yang diambil dengan sangat berat, karena risiko kesehatan selalu menjadi pertimbangan utama bagi pembalap Formula 1.

Meski begitu, semangat kompetitifnya membuat George Russell tetap berusaha tampil. Ia memang harus melewatkan beberapa agenda penting, termasuk briefing pembalap, yang biasanya menjadi momen strategis untuk memahami detail regulasi dan potensi skenario balapan. Namun, keputusannya untuk tetap berada di kokpit akhirnya menjadi buah manis dengan raihan podium kedua di belakang Max Verstappen (Motorsport, 23 September 2025).

Mercedes Siapkan Valtteri Bottas sebagai Cadangan

Toto Wolff menyadari kondisi George Russell sejak awal. Karena itu, Mercedes sempat menyiagakan Valtteri Bottas sebagai pengganti darurat jika Russell benar-benar tidak mampu membalap. Bottas, yang pernah membela Mercedes pada periode 2017–2021, masih tercatat sebagai pembalap aktif dan memiliki hubungan baik dengan tim. Menurut Wolff, Bottas bahkan sudah diberi instruksi untuk berjaga-jaga dan siap jika dipanggil secara mendadak. 

Namun, situasi itu tidak pernah terjadi karena Russell akhirnya memutuskan untuk tetap turun balapan. Wolff mengaku bangga dengan keberanian anak asuhnya, meski tetap menegaskan bahwa kesehatan pembalap selalu menjadi prioritas. Keputusan akhir diambil setelah tim medis memastikan Russell cukup bugar untuk membalap, meski dengan kondisi yang tidak 100%.

Tantangan Fisik di Baku

Lintasan jalan raya Baku memang dikenal menuntut fisik luar biasa. Dengan panjang lebih dari 6 kilometer, sirkuit ini menggabungkan tikungan sempit khas jalan raya dengan lintasan lurus terpanjang di kalender F1. Bagi pembalap yang dalam kondisi sehat sekalipun, balapan di Azerbaijan merupakan tantangan berat. Apalagi bagi Russell, yang tampil dalam kondisi lemah akibat sakit.

Faktor lain yang menambah beban adalah suhu udara dan kondisi angin di sekitar kota Baku. Balapan di kawasan pesisir Laut Kaspia itu kerap menghadirkan situasi tidak menentu, dengan potensi angin kencang yang memengaruhi aerodinamika mobil. Kondisi fisik yang kurang bugar membuat Russell harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan fokus selama 51 lap penuh.

George Russell beraksi di Baku City Circuit dalam sesi FP1 Formula 1 Azerbaijan Grand Prix 2025

Russell Tetap Tampil Gemilang

Meskipun menghadapi tantangan besar, George Russell tetap menunjukkan performa impresif. Ia berhasil menjaga ritme sepanjang lomba, memanfaatkan strategi pit stop yang efektif, serta menghindari insiden di lintasan yang kerap terjadi di Baku. Hasilnya, ia mampu membawa Mercedes finis kedua di belakang Max Verstappen. Pencapaian ini membuat Wolff tak segan memberikan pujian kepada Russell profesionalisme dan determinasi yang ditunjukkannya (Crash, 22 September 2025).

Menurut Wolff, pencapaian itu membuktikan mental juara yang dimiliki Russell. Di tengah situasi sulit, ia tidak hanya hadir di lintasan, tetapi juga bersaing di papan . Hal tersebut semakin menguatkan posisinya sebagai pembalap andalan Mercedes di musim 2025.

Dampak bagi Mercedes dan Kejuaraan

Hasil finis kedua George Russell sangat penting bagi Mercedes, yang sedang berupaya mengejar ketertinggalan dari Red Bull di klasemen konstruktor. Poin yang dikumpulkan di Azerbaijan membantu tim mempertahankan persaingan di papan , meski Verstappen masih mendominasi kejuaraan. Wolff menilai bahwa jika Russell absen, tim bisa kehilangan momentum penting dalam persaingan musim ini (Motorsport, 23 September 2025).

Selain itu, performa Russell juga menunjukkan bahwa Mercedes mulai menemukan konsistensi setelah awal musim yang naik-turun. Meski Lewis Hamilton mengalami kesulitan dalam balapan ini, kehadiran Russell di podium menjadi bukti bahwa tim masih memiliki daya saing tinggi.

Dukungan dari Sesama Pembalap

Situasi George Russell di Baku juga mendapat perhatian dari pembalap lain. Beberapa rival menyampaikan rasa hormat keputusannya untuk tetap turun balapan meski sakit. Hal ini menunjukkan solidaritas antar pembalap yang memahami betapa beratnya tuntutan fisik di Formula 1. Russell sendiri mengaku bersyukur bisa menyelesaikan balapan tanpa kendala medis yang serius.

Apa Selanjutnya?

Setelah GP Azerbaijan, kalender F1 2025 akan berlanjut ke beberapa seri penting di Asia dan Timur Tengah. Kondisi kesehatan George Russell tentu akan menjadi perhatian utama Mercedes. Tim dipastikan akan memberikan waktu pemulihan optimal agar pembalap andalan mereka bisa tampil 100% di seri berikutnya. Wolff menegaskan bahwa prioritas utama adalah memastikan kesehatan jangka panjang Russell, meski target podium tetap menjadi fokus utama tim.

George Russell tampil kuat di GP Azerbaijan 2025 bersama Mercedes meski kondisi fisik kurang fit

Kisah George Russell di GP Azerbaijan 2025 menjadi bukti nyata bahwa balapan Formula 1 bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga daya tahan mental dan fisik. Hampir absen karena sakit, Russell justru bangkit dan meraih podium. Toto Wolff menilai hal ini sebagai momen yang menunjukkan karakter sejati seorang juara. Di balik semua drama, hasil tersebut menjadi modal penting bagi Mercedes untuk melanjutkan perburuan gelar di musim 2025.