22.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Hasil F1 Azerbaijan 2025: Verstappen Juara, Piastri Crash

Hasil F1 Azerbaijan 2025: Verstappen Juara, Piastri Crash

Grand Prix Azerbaijan 2025 menghadirkan drama sejak awal balapan dengan beragam insiden yang mengubah jalannya perlombaan. Max Verstappen dari Red Bull Racing akhirnya keluar sebagai pemenang setelah tampil konsisten dan mampu menjaga ritme di sepanjang balapan. Sementara itu, Oscar Piastri dari McLaren harus mengalami nasib sial setelah terlibat kecelakaan pada lap pertama yang membuatnya gagal melanjutkan perlombaan (Tempo, 21 September 2025).

Jalannya Balapan di Baku

Balapan yang digelar di Sirkuit Kota Baku ini berlangsung dalam kondisi cuaca cerah dengan kecepatan angin yang cukup tinggi, hal yang memang menjadi ciri khas sirkuit jalan raya di ibu kota Azerbaijan. Start dimulai dengan ketegangan tinggi, di mana Piastri yang memulai dari posisi depan mencoba mempertahankan tempatnya, namun insiden terjadi ketika ia kehilangan kendali saat beradu kecepatan dengan Charles Leclerc. Mobil Piastri menghantam dinding pembatas dan memaksanya keluar dari perlombaan pada lap pertama (Sky Sports, 21 September 2025).

Insiden ini memicu keluarnya safety car pada tahap awal balapan. Situasi tersebut memberi keuntungan bagi para pembalap di belakang yang bisa mendekatkan jarak tanpa harus terlalu menguras ban mereka. Verstappen yang saat itu berada di posisi ketiga berhasil memanfaatkan restart dengan sempurna. Ia menyalip Leclerc pada lap ke-7 dan sejak itu terus memimpin hingga garis finis tanpa gangguan berarti.

Performa Max Verstappen

Kemenangan ini semakin mempertegas dominasi Verstappen di musim 2025. Meski Red Bull sempat mengalami kritik terkait performa mobil mereka di beberapa seri sebelumnya, Baku justru menjadi bukti bahwa RB21 masih kompetitif di lintasan cepat dengan kombinasi tikungan tajam dan trek lurus panjang. Verstappen mencatatkan waktu rata-rata per lap yang konsisten dan menunjukkan penguasaan strategi pit stop yang solid.

Ia hanya sekali masuk pit pada lap ke-24 untuk mengganti ban medium ke hard. Strategi satu pit stop terbukti tepat karena mampu menjaga posisi tanpa tekanan berarti dari para rival (AP News, 21 September 2025).

Persaingan di Belakang

Di belakang Max Verstappen, persaingan ketat muncul dari Mercedes dan Williams. George Russell tampil solid dengan finis di posisi kedua, sementara Carlos Sainz Jr. membawa Williams naik podium dengan finis di posisi ketiga—sebuah pencapaian bersejarah bagi tim tersebut.

Lando Norris menutup balapan di urutan ketujuh setelah gagal memanfaatkan peluang besar akibat rekan setimnya, Oscar Piastri, terhenti lebih awal karena kecelakaan.

Sementara itu, Lewis Hamilton finis di posisi kedelapan, diikuti oleh Charles Leclerc di urutan kesembilan, setelah keduanya terlibat dalam instruksi pertukaran posisi yang kontroversial menjelang lap terakhir (ESPN, 21 September 2025).

Nasib Sial Oscar Piastri

Kecelakaan Oscar Piastri tentu menjadi sorotan utama. Sang pembalap muda asal Australia itu sebelumnya memimpin klasemen sementara sebelum GP Azerbaijan. Insiden tabrakannya membuat peluangnya untuk memperlebar jarak di klasemen menjadi hilang. Untungnya, meskipun tabrakan terlihat cukup keras, Piastri dalam kondisi baik dan segera keluar dari mobilnya dengan berjalan kaki dibantu oleh marshal.

McLaren menyatakan bahwa mobil Piastri mengalami kerusakan parah di bagian suspensi depan dan sayap kanan. Tim pun harus bekerja keras mempersiapkan mobilnya agar kembali kompetitif di seri berikutnya.

Dampak pada Klasemen

Setelah GP Azerbaijan, Oscar Piastri tetap memimpin klasemen pembalap dengan 324 poin, diikuti rekan setimnya Lando Norris dengan 299 poin, sementara Max Verstappen naik ke posisi ketiga dengan 255 poin, sehingga Verstappen memangkas jarak tetapi masih tertinggal 69 poin dari Piastri. Di klasemen konstruktor, McLaren masih kokoh di puncak dengan 623 poin, disusul Mercedes (290), Ferrari (286), dan Red Bull (272); kemenangan Verstappen memberi dorongan poin untuk Red Bull tetapi belum mengubah posisi tim di klasemen konstruktor. (Formula1.com, 21 September 2025).

Analisis Teknis

Sirkuit Baku memang dikenal sebagai lintasan yang menuntut keseimbangan antara kecepatan puncak dan stabilitas di sektor teknis. Tikungan sempit di area kastil menjadi tantangan besar bagi para pembalap, sementara trek lurus sepanjang 2,2 kilometer memberi keuntungan bagi mobil dengan efisiensi aerodinamika terbaik.

Reaksi Pembalap

Verstappen mengungkapkan rasa puasnya setelah balapan, menyebut kemenangan ini sebagai momentum penting dalam perebutan gelar.

“Balapan yang luar biasa. Tim bekerja sangat keras dan mobil hari ini terasa fantastis,” ujar Verstappen setelah lomba (AP News, 21 September 2025).

Sementara itu, Piastri mengakui insiden di Baku sepenuhnya kesalahannya sendiri.

“Itu bukan momen terbaik saya. Saya terlalu cepat mengambil keputusan dan akhirnya kehilangan kendali. Jelas mengecewakan, tapi saya harus belajar dan bangkit kembali,” ucapnya (Sky Sports, 21 September 2025).

Implikasi untuk Balapan Berikutnya

Dengan hasil di Azerbaijan, pertarungan gelar semakin memanas. Verstappen kini memiliki momentum untuk mengejar Piastri, sementara Mercedes melalui George Russell dan Williams lewat Carlos Sainz Jr. menunjukkan mereka bisa menjadi ancaman nyata di papan . Setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal dalam perebutan poin.

Balapan berikutnya akan digelar di GP Singapura, salah satu sirkuit malam paling menuntut di kalender F1. Kondisi fisik pembalap, strategi pit stop, serta adaptasi terhadap lintasan sempit akan menjadi faktor krusial. McLaren tentu berharap Piastri bisa bangkit dan kembali meraih poin penting, sementara Red Bull berusaha mempertahankan momentum kemenangan mereka.

Max Verstappen, George Russell, dan Carlos Sainz Jr. di podium Formula 1 Azerbaijan Grand Prix 2025

GP Azerbaijan 2025 menjadi salah satu balapan paling dramatis musim ini dengan insiden besar yang menimpa Oscar Piastri dan kemenangan gemilang Max Verstappen. Hasil ini tidak hanya mengubah peta klasemen, tetapi juga menambah tensi persaingan menuju akhir musim. Dengan selisih poin yang semakin tipis, para penggemar Formula 1 bisa menantikan pertarungan seru di seri-seri berikutnya.