18.09.2025
Waktu membaca: 3 menit

Masa Depan Gaimin Gladiators Belum Jelas, Quinn Putuskan Pensiun

Quinn Gaimin Gladiators Dota 2

Secara mengejutkan, carry skuad Dota 2 Gaimin Gladiators Quinn “Quinn” Callahan mengumumkan bahwa dirinya tak lagi berniat untuk mengikuti kompetisi profesional Dota 2 dan memutuskan pensiun, meninggalkan rekan-rekannya yang masih belum jelas nasibnya.

Dalam unggahan video yang dibagikan melalui platform X, pemain asal Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa Ia tak berniat untuk mengambil tawaran dari tim lain dan berencana membesarkan kanal pribadinya dengan terus bermain Dota 2.

Keputusan akhir ini menjadi penutup dari perjalanan karirnya dalam skena esports Dota 2 setelah kurang lebih 7 tahun lamanya. Meski sempat dianggap remeh karena mengawali karirnya dari Kanada yang sering dipandang sebagai region level rendah, Quinn menunjukkan kualitasnya dengan menjadi reguler di tim-tim jagoan saat itu, di antaranya Optic Gaming dan paiN X. 

Sepak terjang Quinn di region Amerika Utara perlahan mulai terangkat saat dirinya memperkuat Quincy Crew di tahun 2020. Para pencari bakat dari Eropa saat itu berlomba-lomba mendapatkan tanda tangannya, yang akhirnya dimenangkan oleh GG yang mengakuisisi Team Tickles di Eropa pada akhir tahun 2022.

Saat masih membela GG, Quinn menjadi sensasi dengan performanya yang luar biasa, dan membawanya menjadi sosok populer di antara komunitas yang menyaingi idola ‘lokal’ seperti Topias “Topson” Taavitsainen, Anton “Dyrachyo” Shkredov, ataupun Roman “Ramzes666” Kushnarev. Beberapa gelar bergengsi yang Ia menangkan bersama GG antara lain adalah treble DPC Major 2023, ESL Berlin 2023 dan Riyadh Master 2024.

Sasaran meme dan kritik global

Terlepas dari performa individualnya yang menjadi standar tertinggi dalam skena profesional, sang maestro Ember Spirit dan Pangolier itu tak pernah luput menjadi bahan lelucon maupun kritik, yang kerap dilayangkan oleh sesama profesional di Eropa.

Jauh sebelum memutuskan untuk pindah ke GG, Quinn menjadi semacam primadona Reddit karena komentar-komentar nyelenehnya yang dianggap membocorkan rahasia transfer dan strategi tim-tim besar. Sebagian besar saat itu menuding dirinya menggunakan akun alternatif untuk menyembunyikan jejaknya, yang kemudian ditanggapi dengan respon sarkas darinya tak lama setelahnya.

Dan di luar kompetisi, Quinn juga terkenal karena mentalnya yang terlalu kompetitif — memperlihatkan emosi yang meletup-letup saat menjalankan sesi publik. Salah satu tendensi buruknya yang terkenal, yang kemudian diabadikan sebagai in-game item, tentu saja adalah mental rage quit-nya yang berlebihan setiap kali timnya mengalami kesulitan di awal-awal permainan.

Namun berbeda dengan komunitas yang lebih santai menanggapinya, para profesional di Eropa yang pernah bermain bersama atau melawan Quinn lebih sering melayangkan kritik pedas kepadanya setiap kali tidak mengikuti kompetisi. Mereka merasa Quinn seharusnya bisa lebih dewasa dan menjadi contoh yang baik untuk komunitas.

Masalah internal belum selesai

Di luar pengumuman mengejutkan tersebut, kepergian Quinn masih menyisakan satu pertanyaan besar mengenai nasib dari sisa lineup GG yang masih belum menemukan titik terang selepas kontroversi slot The International 2025 beberapa waktu lalu.

Seperti yang diketahui, GG yang mendapatkan undangan langsung dari Valve memutuskan untuk cabut secara sepihak hanya beberapa minggu sebelum kompetisi itu dimulai. Slot mereka akhirnya dihibahkan kepada runner-up kualifikasi region Cina, Yakult Brothers.

Kericuhan lantas mencuat di media sosial saat Quinn membalas unggahan CEO GG yang memuat pernyataan resmi terkait keputusan organisasinya. Pernyataan organisasi tersebut dinilai sangat merugikan para pemainnya dan membuat komunitas global menaruh simpati kepada Quinn dan rekan-rekannya yang terdampak dari kasus itu, termasuk di antaranya dukungan dari dyrachyo yang juga sempat bermain untuk GG.

Untuk saat ini, GG masih diisi oleh Alimzhan “Watson” Islambekov, Marcus “Ace” Hoeelgard, Erik “tOfu” Engel, dan Arman “Malady” Orazbayev. Namun, kemungkinan besar mereka juga akan meninggalkan tim tersebut apabila situasi ini tak menemukan penyelesaian konkret.