16.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Pedro Acosta Kritik KTM Usai Rantai Putus di Misano

Pedro Acosta Kritik KTM Usai Rantai Putus di Misano

Gelaran MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano menghadirkan drama besar yang melibatkan Pedro Acosta. Pembalap muda Spanyol dari Red Bull KTM Factory Racing itu harus menghentikan balapannya lebih awal akibat rantai motornya putus. Kejadian ini bukan hanya membuatnya gagal meraih poin, tetapi juga memunculkan kritik keras terhadap tim KTM (Bola.net – 16 September 2025).

Acosta menyebut insiden tersebut tidak seharusnya terjadi di level kompetisi sekelas MotoGP. Ia bahkan menyinggung soal keselamatan pembalap lain yang bisa terancam jika komponen penting seperti rantai motor gagal berfungsi saat balapan berlangsung.

Rantai Putus di Tengah Balapan

Insiden terjadi saat Pedro Acosta sedang berada di posisi kompetitif pada lap kedelapan dari total 27 lap. Secara tiba-tiba, rantai motornya terlepas dan membuatnya kehilangan kendali. Akibatnya, ia terpaksa masuk ke pit dan tidak bisa melanjutkan lomba.

Padahal, performa Acosta cukup meyakinkan. Ia start dari posisi ketujuh, lalu menyalip beberapa pembalap hingga naik ke posisi keempat pada lap keenam. Saat itu, ia sedang memburu Alex Márquez sebelum masalah teknis membuat harapannya pupus.

Situasi ini membuatnya sangat kecewa. Kamera televisi bahkan menangkap gestur Acosta yang memukul tangki motornya serta mengacungkan jari tengah, ekspresi frustrasi karena balapan yang sudah disiapkan dengan matang berakhir sia-sia.

Menurut laporan, rantai motor KTM yang digunakan Acosta harganya relatif murah jika dibandingkan dengan komponen MotoGP lainnya, yakni setara dengan harga satu motor skuter bekas. Namun, kendati harganya tidak seberapa, kerusakan kecil seperti ini memiliki konsekuensi besar. Acosta menilai bahwa hal ini sama sekali tidak dapat diterima (CNN Indonesia – 15 September 2025).

Insiden rantai putus dialami Pedro Acosta di MotoGP Misano 2025

Kritik Keras kepada KTM

Setelah balapan, Pedro Acosta tidak menutupi kekecewaannya terhadap tim. Dalam wawancaranya, ia menegaskan bahwa meskipun MotoGP adalah olahraga mekanis yang penuh risiko, masalah teknis sederhana seperti putusnya rantai tidak boleh terjadi pada level tertinggi balap motor dunia.

“Ini olahraga mekanis, tetapi hal seperti ini tidak seharusnya terjadi,” ujar Acosta (AS.com – 14 September 2025).

Ia menambahkan, jika rantai putus mengenai pembalap lain, akibatnya bisa sangat berbahaya. Hal tersebut tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang standar kualitas dan pengawasan teknis yang dilakukan oleh KTM.

Lebih jauh, Acosta menyoroti bahwa masalah rantai bukan hanya terjadi sekali. Sepanjang akhir pekan MotoGP San Marino, KTM disebut sudah beberapa kali mengalami isu serupa, meski tidak separah yang dialaminya di hari balapan (Bola.net – 16 September 2025).

Dampak Terhadap Kepercayaan Diri dan Performa

Kegagalan teknis semacam ini jelas berimbas pada performa Pedro Acosta. Sebagai salah satu talenta muda yang digadang-gadang menjadi bintang besar MotoGP, ia tentu membutuhkan dukungan penuh dari tim. Kejadian di San Marino justru meninggalkan kekecewaan mendalam.

Acosta sebelumnya tampil impresif di beberapa seri awal musim 2025 dan menunjukkan potensi besar untuk bersaing dengan para pembalap papan seperti Marc Márquez, Francesco Bagnaia, dan Jorge Martín. Namun, insiden ini berpotensi mengganggu konsistensinya dalam perebutan poin kejuaraan.

Bagi pembalap sekelas Acosta, kehilangan poin di sebuah balapan sangat merugikan, apalagi jika penyebabnya bukan kesalahan pribadi melainkan kegagalan teknis tim. Hal ini tentu bisa memengaruhi kepercayaan dirinya terhadap motor dan juga menambah tekanan internal dalam tim KTM.

Reaksi Tim KTM

Motor KTM Pedro Acosta dievakuasi setelah gagal finis di MotoGP San Marino 2025

Hingga saat ini, KTM belum memberikan penjelasan detail terkait penyebab pasti rantai putus di motor Pedro Acosta. Namun, kejadian tersebut jelas menjadi sorotan besar. Beberapa pengamat menilai bahwa tim pabrikan Austria itu harus segera melakukan evaluasi mendalam terhadap kualitas suku cadang serta sistem pengecekan pra-balapan.

Di MotoGP, setiap detail kecil bisa menjadi penentu. Jika masalah seperti rantai putus dibiarkan, hal itu tidak hanya merugikan pembalap dari sisi hasil, tetapi juga merusak reputasi tim yang berkompetisi di level tertinggi balap motor dunia.

Isu Keamanan di MotoGP

Selain persoalan teknis, insiden ini kembali menyinggung soal aspek keamanan di MotoGP. Rantai motor yang putus bisa menimbulkan risiko fatal. Jika serpihan atau bagian dari rantai mengenai pembalap lain, hal itu berpotensi menyebabkan kecelakaan besar.

Pedro Acosta mengingatkan bahwa keselamatan pembalap harus menjadi prioritas utama. Baginya, kegagalan mekanis memang bisa terjadi, tetapi komponen krusial seperti rantai seharusnya tidak boleh bermasalah di tengah balapan.

Posisi Acosta di Kejuaraan

Meski insiden ini membuat Acosta gagal finis, ia masih menjadi salah satu kandidat kuat di klasemen sementara MotoGP 2025. Performa konsisten di seri-seri sebelumnya menjadi modal penting baginya. Namun, kehilangan poin di Misano jelas bisa memengaruhi peluangnya dalam perebutan gelar dunia (CNN Indonesia – 15 September 2025).

Acosta sendiri tetap bertekad untuk bangkit. Dalam komentarnya, ia menekankan pentingnya tim untuk segera mencari solusi agar masalah serupa tidak terulang di seri-seri berikutnya. Ia berharap KTM mampu memperbaiki kekurangan teknis yang bisa membahayakan dan merugikan.

Sorotan Media dan Publik

Reaksi keras Pedro Acosta langsung menjadi sorotan media internasional. Banyak yang menilai keberaniannya mengkritik KTM secara terbuka menunjukkan kedewasaan dan profesionalisme sebagai pembalap. Ia tidak menyalahkan faktor eksternal, melainkan secara langsung meminta timnya untuk bertanggung jawab (Crash.net – 15 September 2025).

Publik juga menunjukkan simpati kepada Acosta. Di media sosial, banyak penggemar yang menyuarakan kekecewaan kegagalan KTM menjaga kualitas motornya. Beberapa bahkan menilai bahwa tim sekelas KTM tidak seharusnya menghadapi masalah dasar seperti ini.

Ekspresi Pedro Acosta usai balapan MotoGP Misano 2025

Insiden rantai putus yang menimpa Pedro Acosta di MotoGP San Marino 2025 menjadi pengingat bahwa dalam balapan level tertinggi, detail kecil dapat menentukan segalanya. Bagi Acosta, kegagalan ini jelas merugikan, baik dari sisi hasil balapan maupun peluang di kejuaraan.

Kritiknya terhadap KTM menegaskan pentingnya kualitas teknis dan keselamatan dalam MotoGP. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana tim Austria itu merespons dan memperbaiki masalah, agar tidak lagi merugikan pembalap yang tengah meniti karier gemilang seperti Pedro Acosta (Bola.net – 16 September 2025).